Minggu, 12 Mei 2013

Diabetes ( Kencing Manis )


Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan naiknya kadar gula darah (glukosa) dan tingginya kadar gula dalam air seni. Gula memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, berfungsi sangat strategis karena gula satu-satunya penyuplai energi bagi otak. Tanpa zat gula dalam darah, manusia akan mengalami kematian. Namun apapun yang berlebihan tentu akan membahayakan demikian juga dengan gula.

Hormon insulin bertugas mengatur penggunaan gula dalam tubuh, termasuk mengatur jumlah gula dalam hati untuk menghasilkan tenaga. Didalam tubuh, insulin terbentuk di kelenjar pankreas yang berfungsi menyimpan kelebihan gula darah yang meningkat. Jika pankreas hanya mampu menghasilkan sedikit insulin, gula darah tidak dapat diubah menjadi tenaga karena tertimbun dalam darah. Timbunan gula darah ini disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dari tubuh bersama urine. Air seni yang mengandung glukosa tinggi ini diartikan sebagai kencing manis, dari sinilah asal nama penyakit kencing manis.

Diabetes/kencing manis bisa timbul secara mendadak pada anak-anak maupun dewasa. Pada usia 40 tahun keatas biasanya muncul tanpa disadari. Gejala umum yang sering terjadi adalah sering merasa haus, sering buang air kecil, nafsu makan bertambah, mudah lelah, pegal-pegal dan kesemutan, gatal-gatal pada alat kelamin, menurunnya gairah seksual, penglihatan kabur, kejang-kejang dsb.

Diabetes terbagi 2 tipe yaitu:
  • Diabetes Tipe I dikenal juga sebagai diabetes remaja, umumnya terjadi dibawah usia 20 tahun. Penyakit ini biasanya disebabkan kurangnya hormon yang memproduksi insulin dalam darah sehingga memerlukan penyuntikan insulin.
  • Diabetes Tipe II biasanya dialami oleh orang lanjut usia (diatas 40 tahun), faktor keturunan dan mempunyai berat badan berlebih. Diabetes tipe II disebabkan tidak maksimalnya produksi hormon insulin.
Komplikasi Diabetes
Sebagai penyakit, perilaku diabetes sulit diduga dan dikendalikan. Diabetes tergolong penyakit yang membawa komplikasi paling tinggi, angka komplikasi diabetes tertinggi adalah:
•    Penurunan kemampuan seksual (50,9%).
•    Komplikasi saraf (30,6%),
•    Penyempitan sampai kerusakan pembuluh darah mata (29,3%),
•    Katarak (16,3%),
•    TBC paru-paru (15,3%),
•    Hipertensi (12,8%),
•    Penyakit jantung koroner/PJK (10%),
•    Gangren diabetik atau ujung jari menghitam dan menjadi borok (3,5%).

Tidak mudah mengurangi angka penderita diabetes yang terus melaju, apalagi pada kasus bawaan. Namun yang lebih penting bagaimana mengupayakan agar penderita bisa hidup normal seperti orang sehat tetap produktif dan tidak menderita. Caranya dengan selalu menjaga agar terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi dengan mengikuti serta mempertahankan gaya hidup sehat.

Tips: Penderita diabetes mutlak mengubah pola hidup, mulai dari makanan, aktivitas hingga kebiasaan rutin harus lebih diperhatikan. Bagi yang sudah mengidap satu-satunya cara adalah dengan mengendalikannya. Pengendalian ini bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
  • Pola  Makan, tiap orang membutuhkan kalori yang berbeda, sesuaikan kalori dengan aktivitasnya. Jadwal makan penderita diabetes dianjurkan lebih sering dalam porsi sedang agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Sedangkan jenis makanan yang harus dibatasi adalah yang berkalori tinggi diantaranya nasi, daging berlemak, jeroan serta kuning telur.
     
  • Olahraga Teratur, penderita diabetes dikhawatirkan bisa mengalami arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Namun dengan berolahraga timbunan kolesterol di pembuluh darah akan berkurang sehingga resiko terkena penyakit jantung juga menurun. Sebaiknya jenis olahraga penderita diabetes dipilih yang memiliki nilai aerobik tinggi, semacam jalan cepat, jogging, senam aerobik, renang dan bersepeda. 
     
  • Cek Gula Darah, lakukan cek gula darah secara teratur untuk memastikan perlu tidaknya dilakukan pengobatan secara serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar