Selasa, 23 Juli 2013

Deteksi Umur Lewat Mata


 
Jika selama ini ahli forensik hanya dapat mendeteksi umur seseorang lewat gigi, maka penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Copenhagen ini cukup unik. Mereka membuktikan bahwa hasil penelitian mereka mampu mendeteksi umur seseorang dari matanya.
Niels Lynnerup yang merupakan seorang pakar sains sekaligus ketua tim peneliti menjelaskan bahwa mereka menggunakan data radiokarbon untuk mengukur protein lensa mata yang mirip kristal dan selalu tumbuh sejak manusia lahir hingga akhir hayat mereka.
Teknik tersebut sebenarnya telah diperkenalkan pada tahun 1950-an untuk menganalisa kenaikan karbon 14 di atmosfer hingga beberapa tahun setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet memulai uji coba bom nuklir. Namun tekhnik ini hampir tidak digunakan lagi akibat reaksi protes dari masyarakat dunia.
Hasil penelitian yang dianggap tidak bermanfaat inilah yang digunakan kembali untuk meneliti umur seseorang dengan menganalisis protein lensa mata. Uji coba ini melibatkan seorang anak berusia 13 tahun dengan menggunakan analisis isotop karbon yang disebut dengan karbon 14 dan dipasang di sisi kristal mata.
Protein yang diambil dari mata tersebut kemudian diuji kembali di laboratorium dan akhirnya memunculkan data protein yang bisa menjadi acuan umur seseorang. Para petugas forensik pun sangat terbantu dengan adanya penemuan ini. Penemuan ini juga dapat memudahkan para ilmuwan untuk mendata protein yang dimiliki seseorang sejak ia lahir sampai akhir hayatnya.
Hebatnya lagi identifikasi protein tersebut dapat membantu untuk mendeteksi kanker atau penyakit lainnya. Bank data protein itu juga berguna untuk meriset berbagai penelitian yang menyangkut kesehatan manusia.
Mata memang tidak bisa bohong, dan sepertinya istilah ini dapat juga dipakai oleh mereka yang tidak mau mengakui umur mereka yang sebenarnya. Cukup periksa mata mereka dengan metode ini dan kebenaran pun dapat terungkap.

SOURCE : MEDIAINDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar