Anemia dapat terjadi karena sumsum
tulang yang berfungsi untuk mengganti sel darah merah tua menjadi yang
baru mengalami gangguan. Persediaan zat gizi dalam tubuh sangat
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bila persediaan
zat gizi yang diperlukan oleh tubuh tidak sesuai/makanan tidak
mengandung gizi yang cukup, maka akan terjadi gangguan dalam pembuatan
sel darah merah yang baru, sehingga dapat menyebabkan anemia dan lesu
bekerja. Anemia yang diderita akibat kekurangan gizi biasa disebut
dengan anemia gizi.
Agar manusia memiliki kemampuan kerja
fisik yang baik, maka tentunya harus didukung oleh tingkat keadaan gizi
yang baik pula. Tingkat keadaan gizi yang baik akan mendukung hasil
kerja yang efisien dan optimal. Sebaliknya, jika keadaan gizi kurang
baik maka akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi
serta produktivitas kerja yang rendah.
Dengan kata
lain, keadaan kurang gizi baik pada anak-anak maupun dewasa dapat
menyebabkan sering terserang penyakit. Salah satu penyebab kurang gizi
adalah rendahnya kandungan protein dalam sel darah/anemia.
Anemia merupakan salah satu keadaan
kurang gizi dengan keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih
rendah dari keadaan normal. Orang yang mempunyai Hb yang rendah, secara
fisik belum menunjukkan gejala anemia dan masih terlihat berada dalam
keadaan yang relative sehat. Namun makin rendah Hb, menunjukkan makin
berat keaadaan anemia yang diderita dan makin rendah pula kemampuan
kerja fisiknya.
Jika Anda menderita anemia, maka saat
berdiri setelah jogkok atau duduk akan terasa pusing dan pengelihatan
berkunang-kunang, badan sering terasa lesu dan fisik lemah, lekas lelah
jika bekerja, tidak mampu bekerja keras, sering mengantuk walaupun bukan
waktunya tidur, kelopak mata dan kulit muka tampak pucat, bila bekerja
susah berkonsentrasi.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita anemia, yaitu :
- Kekurangan darah akibat pendarahan, misalnya kecelakaan atau mengeluarkan darah terlalu banyak saat melahirkan.
- Terjadi perusakan sel darah merah di dalam tubuh.
- Produksi sel darah merah dalam tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan.
- Kekurangan bahan-bahan pembentuk sel darah merah salah satunya adalah zat besi.
- Kegagalan fungsi sumsum tulang .
Umumnya, anemia gizi dapat terjadi
karena seseorang kekurangan zat besi yang berguna dalam pembentukan sel
darah merah. Salah satu unsure penting dalam darah adalah Hb, dan inti
Hb itu adalah zat besi, sehingga jika kebutuhan zat besi kurang
tercukupi maka darah tidak akan dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh
secara maksimal, sehingga tidak dapat menghasilkan tenaga/energi.
Rendahnya persediaan zat besi dalam
tubuh mempunyai kaitan erat dengan cukup/tidaknya jumlah makanan yang
dikonsumsi setiap hari. Zat besi banyak terdapat pada bahan makanan
seperti daging sapi, ayam, telur, ikan, tepung gandum, sayuran hijau,
kacang-kacangan, buah-buahan, dan banyak terdapat dalam hati sapi/ayam.
Terjadinya anemia gizi dapat dicegah
dengan cara memperhatikan komposisi menu makanan sehari-hari. Adapun
tips dalam pencegahan anemia gizi, yaitu :
- Konsumsilah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin c yang merupakan pelengkap nasi dan lauk-pauk.
- Agar kebutuhan gizi tercukupi konsumsilah nasi dan lauk-pauk yang cukup. Bila tidak menyukai sayuran atau buah-buahan bukan jaminan tubuhnya akan sehat dan tercukupi kebutuhan gizinya.
- Konsumsilah makanan yang mengandung zat besi yang berguna untuk pembentukan sel darah merah yang baru serta melancarkan darah dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bahan makanan yang mengandung zat besi seperti daging sapi, ayam, telur, ikan, tepung gandum, sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, hati sapi/ayam
- Menu makanan yang seimbang seperti nasi, lauk-pauk, sayur dan buah segar harus dilengkapi dengan minimal segelas susu untuk memelihara kesehatan tubuh dan meningkatkan produktivitas.
Menurut Ilmu Pengobatan Timur, anemia
merupakan keadaan dimana sel darah merah di dalam peredaran darah
berkurang jumlahnya. Secara akupunktur tradisional, menyebutkan bahwa
pada orang yang lemah, wanita setelah sembuh dari penyakit, dan pada
orang dengan kebiasaan makan yang tidak bergizi, sering ditemukan fungsi
limpa, lambung dan hati yang kurang sempurna. Pembawan dari lahir
dengan ginjal yang berfungsi kurang baik dapat menyebabkan kelainan ini.
Selain makan makanan bergizi, maka sebagai pencegahan terhadap anemia
dapat dilakukan dengan cara melakukan pemijatan pada bagian tubuh
tertentu. Adapun titik-titik tubuh yang harus dipijat antara lain :
- Sen Men (terletak pada perbatasan pergelangan tangan bagian dalam, lurus dengan jari kelingking)
- Pi Su (terletak pada punggung bagian tengah)
- Sin Su (terletak pada punggung bagian atas)
- Wei Su (terletak pada punggung bagian tengah, di bawah titik Pi Su)
- Sin Su (terletak pada punggung bagian atas)
- Cu San Li (terletak di bawah lutut)
- Sen Su (terletak pada punggung bagian bawah, di bawah titik Wei Su)
- Ci Cung (terletak di bawah pusar, lurus ke sebelah kanan titik Ci Hai)
- Ci Hai (terletak di bawah pusar, lurus ke sebelah kiri titik Ci Cung)
- Kuan Yen (terletak di bawah pusar)
- Cien Si (terletak dari jari kaki ke-2 lurus ke atas, titik tersebut tepat di pergelangan kaki)
Titik-titik di atas dapat dipijat sebanyak 25-30 kali setiap hari atau dimoksa setiap hari sebanyak 2 sampai 3 kali sehari. Demikian saran dari kami, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar